Museum Etnobotani Bogor adalah museum yang
koleksinya menggabungkan ilmu botani dengan karya budaya etnik di
seluruh Nusantara. Museum ini ada di ruangan yang tersembunyi dalam
gedung di Jl. Ir. H. Juanda No. 24, berseberangan dengan Kebun Raya Bogor.
Gagasan pendirian Museum Etnobotani Indonesia mula-mula dicetuskan oleh
Prof. Sarwono Prawirohardjo yang ketika itu menjabat sebagai ketua LIPI,
bertepatan dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung baru
Herbarium Bogoriense pada tahun 1962. Tetapi gagasan tersebut baru mulai
dipikirkan serta dimantapkan kembali ketika Dr.Setijati Sastrapradja
memegang jabatan Direktur LBN pada tahun 1973. Setelah melalui proses
yang panjang, akhirnya museum tersebut dapat terwujud dan diresmikan
pada tanggal 18 Mei 1982 oleh
Menristek Prof.Dr.Ing.B.J.Habibie. Tema
Museum Etnobotani Indonesia ‘Pemanfaatan Tumbuhan Indonesia'
Etnobotani adalah cabang ilmu tumbuh-tumbuhan yang mempelajari hubungan
antara suku-suku asli suatu daerah dengan tumbuhan yang ada di
sekitarnya. Istilah etnobotani pertama kali diperkenalkan oleh seorang
ahli antropologi Amerika bernama Harsberger pada tahun 1895. Dari aspek
botani, etnobotani dapat memberi bantuan dalam penentuan asal mula suatu
tumbuhan, penyebarannya, penggalian potensi tumbuhan sebagai sumber
kebutuhan hidup, makna dan arti tumbuhan dalam kebudayaan serta
tanggapan masyarakat setempat terhadap suatu jenis tumbuhan.
Istilah ETNOBOTANI
Kata ini terbentuk dari dua buah kata
Etno : berasal dari kata etnik atau etnis yang berarti suku bangsa
Botani : berasal dari
bahasa Yunani yang berarti “rerumputan”. Dalam hal ini kata botani
berarti ilmu yang mempelajari mengenai tumbuh-tumbuhan.
Jadi, ketika keduanya digabungkan maka terciptalah kata baru
etnobotani. Kata ini bisa diartikan sebagai cabang ilmu tumbuh-tumbuhan
yang khusus meneliti tentang
hubungan antara kehidupan suku-suku asli dengan berbagai tetumbuhan di sekitarnya.
Mungkin, kalau dibuatkan ilustrasi tentang hal tersebut bisa dilihat dari foto di bawah ini.
Gambar di atas memperlihatkan berbagai peralatan yang terbuat dari
bambu (tumbuhan), yang pernah dan masih dipakai, oleh sebagian
manusia/suku bangsa di Indonesia.
Ya. Itulah ilustrasi sederhana dari apa itu etnobotani. Manusia
memanfaatkan alam untuk memperbaiki kehidupannya. Langkah yang kemudian
membentuk sebuah cara hidup di dalam sebuah masyarakat.
Sesederhana itu. Memang sesederhana itu penjelasan dari etnobotani
walaupun istilah ilmiahnya terkesan keren tetapi membuat pening.
Indonesia ditinjau dari segi iklim memiliki kisaran yang
besar, sehingga memungkinkan tingginya keanekaragaman tumbuhan yang
hidup di kawasan ini. Selain itu Indonesia juga dihuni oleh lebih dari
500 entri atau lema. Lema-lema itu sendiri bervariasi dalam kategori
suku bangsa, subsuku bangsa, kelompok sosial yang khas, komunitas yang
mendiami suatu pulau kecil dan sebagainya. Tiap lema ini memiliki
kebudayaan yang berbeda-beda, sesuatu dengan adat dan tatanan yang
berlaku, antara lain dalam memanfaatkan sumber daya alam di sekitarnya.
Pesatnya perkembangan teknologi modern memungkinkan
mudahnya hubungan antar pulau di Indonesia, bahkan antar negara di
dunia. Teknologi modern ini sering kali dapat mempengaruhi kehidupan dan
kebudayaan suku-suku bangsa di Indonesia. Sebagai akibatnya pengetahuan
tradisional tentang tetumbuhan mengalami erosi, sehingga dirasakan
perlu untuk mempelajari dan mendokumentasikan yang masih tertinggal.
Oleh karena itu didirikanlah Museum Etnobotani.
TUGAS DAN FUNGSI
- Memberikan informasi tentang berbagai bentuk pemanfaatan tumbuhan oleh suku bangsa di Indonesia.
- Melestarikan kekayaan flora dan budaya Indonesia yang sangat beragam.
- Mendorong daya kreativitas dan daya cipta tentang pemanfaatan berbagai jenis tumbuhan.
- Memberikan informasi tentang lingkup kegiatan penelitian etnobotani.
Lokasi Museum Etnobotani
Alamat:Museum Etnobotani Indonesia
Pusat Penelitian Biologi – LIPI
Jl. Ir.H.Juanda 22-24
Bogor 16122
Jawa Barat
Telp. 0251 – 322 035
Jam Kunjungan:
Senin-Kamis 08.00-16.00
Jumat 08.00-11.00 13.00-16.00
Sabtu-Jumat: dengan perjanjian
Selengkapnya.....