Sabtu, 01 Oktober 2016

Museum Etnobotani



Museum Etnobotani Bogor adalah museum yang koleksinya menggabungkan ilmu botani dengan karya budaya etnik di seluruh Nusantara. Museum ini ada di ruangan yang tersembunyi dalam  gedung di Jl. Ir. H. Juanda No. 24, berseberangan dengan Kebun Raya Bogor.

Gagasan pendirian Museum Etnobotani Indonesia mula-mula dicetuskan oleh Prof. Sarwono Prawirohardjo yang ketika itu menjabat sebagai ketua LIPI, bertepatan dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung baru Herbarium Bogoriense pada tahun 1962. Tetapi gagasan tersebut baru mulai dipikirkan serta dimantapkan kembali ketika Dr.Setijati Sastrapradja memegang jabatan Direktur LBN pada tahun 1973. Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya museum tersebut dapat terwujud dan diresmikan pada tanggal 18 Mei 1982 oleh Menristek Prof.Dr.Ing.B.J.Habibie. Tema Museum Etnobotani Indonesia ‘Pemanfaatan Tumbuhan Indonesia'


Etnobotani adalah cabang ilmu tumbuh-tumbuhan yang mempelajari hubungan antara suku-suku asli suatu daerah dengan tumbuhan yang ada di sekitarnya. Istilah etnobotani pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli antropologi Amerika bernama Harsberger pada tahun 1895. Dari aspek botani, etnobotani dapat memberi bantuan dalam penentuan asal mula suatu tumbuhan, penyebarannya, penggalian potensi tumbuhan sebagai sumber kebutuhan hidup, makna dan arti tumbuhan dalam kebudayaan serta tanggapan masyarakat setempat terhadap suatu jenis tumbuhan.





Istilah ETNOBOTANI

Kata ini terbentuk dari dua buah kata
Etno : berasal dari kata etnik atau etnis yang berarti suku bangsa
Botani : berasal dari bahasa Yunani yang berarti “rerumputan”. Dalam hal ini kata botani berarti ilmu yang mempelajari mengenai tumbuh-tumbuhan.
Jadi, ketika keduanya digabungkan maka terciptalah kata baru etnobotani. Kata ini bisa diartikan sebagai cabang ilmu tumbuh-tumbuhan yang khusus meneliti tentang hubungan antara kehidupan suku-suku asli dengan berbagai tetumbuhan di sekitarnya. 
Mungkin, kalau dibuatkan ilustrasi tentang hal tersebut bisa dilihat dari foto di bawah ini.



Gambar di atas memperlihatkan berbagai peralatan yang terbuat dari bambu (tumbuhan), yang pernah dan masih dipakai, oleh sebagian manusia/suku bangsa di Indonesia.
Ya. Itulah ilustrasi sederhana dari apa itu etnobotani. Manusia memanfaatkan alam untuk memperbaiki kehidupannya. Langkah yang kemudian membentuk sebuah cara hidup di dalam sebuah masyarakat.
Sesederhana itu. Memang sesederhana itu penjelasan dari etnobotani walaupun istilah ilmiahnya terkesan keren tetapi membuat pening.

Indonesia ditinjau dari segi iklim memiliki kisaran yang besar, sehingga memungkinkan tingginya keanekaragaman tumbuhan yang hidup di kawasan ini. Selain itu Indonesia juga dihuni oleh lebih dari 500 entri atau lema. Lema-lema itu sendiri bervariasi dalam kategori suku bangsa, subsuku bangsa, kelompok sosial yang khas, komunitas yang mendiami suatu pulau kecil dan sebagainya. Tiap lema ini memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, sesuatu dengan adat dan tatanan yang berlaku, antara lain dalam memanfaatkan sumber daya alam di sekitarnya.

Pesatnya perkembangan teknologi modern memungkinkan mudahnya hubungan antar pulau di Indonesia, bahkan antar negara di dunia. Teknologi modern ini sering kali dapat mempengaruhi kehidupan dan kebudayaan suku-suku bangsa di Indonesia. Sebagai akibatnya pengetahuan tradisional tentang tetumbuhan mengalami erosi, sehingga dirasakan perlu untuk mempelajari dan mendokumentasikan yang masih tertinggal. Oleh karena itu didirikanlah Museum Etnobotani.


TUGAS DAN FUNGSI
  • Memberikan informasi tentang berbagai bentuk pemanfaatan tumbuhan oleh suku bangsa di Indonesia.
  • Melestarikan kekayaan flora dan budaya Indonesia yang sangat beragam.
  • Mendorong daya kreativitas dan daya cipta tentang pemanfaatan berbagai jenis tumbuhan.
  • Memberikan informasi tentang lingkup kegiatan penelitian etnobotani.

Lokasi Museum Etnobotani

Alamat:
Museum Etnobotani Indonesia
Pusat Penelitian Biologi – LIPI
Jl. Ir.H.Juanda 22-24
Bogor 16122
Jawa Barat
Telp. 0251 – 322 035

Jam Kunjungan:
Senin-Kamis 08.00-16.00
Jumat 08.00-11.00 13.00-16.00
Sabtu-Jumat: dengan perjanjian

0 komentar: